Yuk Ketahui Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital

Yuk Ketahui Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital

Yuk Ketahui Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital

Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan mengenai perbedaan antara sablon manual dan sablon digital. Hal ini penting bagi pemula yang berniat untuk memulai bisnis clothing. Ini salah satu informasi yang harus diketahui untuk menjadi acuan dalam mengambil keputusan untuk memilih memakai sablon manual atau sablon digital. Berikut adalah perbedaan sablon manual dan digital :

Pengertian

Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan alat yang disebut layar ( screen ), yang tersedia dalam berbagai bentuk, ketebalan, ukuran dan juga jaring tipis dan tebal dari alat yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Kebutuhan yang dimaksud di sini adalah perbedaan bahan yang akan diaplikasikan dengan bidang yang akan diproyeksikan. Tetapi pada umumnya yang digunakan adalah jenis screen 48T hingga 90T. Dimana screen itu memiliki lubang pori dalam jaringan yang besar

Screen itu sendiri adalah alat yang umumnya memiliki bentuk persegi. Memiliki bingkai yang terbuat dari kayu atau aluminium. Dan di tengahnya ada jaring sutra dengan pori-pori yang kepadatannya berbeda.

Sedangkan sablon digital adalah proses pengerjaan sablonnya dilakukan oleh komputer dan printer, di mana fungsinya kurang lebih hanya operator dari dua perangkat dan beberapa fungsi lainnya. Pada umumnya, ada dua jenis sablon digital yaitu bahwa proses memperbaiki sablon masih harus dilakukan secara manual dengan panas tekan dan mesin kertas transfer, serta proses sablon dilakukan langsung pada baju dengan Printer DTG (Direct to Garment).

Proses Pengerjaan Sablon Manual

Proses pengerjaan sablon manual ini, sesuai namanya, dilakukan secara manual. Yaitu mulai dari membuat campuran warna, lalu membuat area yang ingin di desain pada kaos. Yang fungsinya menutupi bahan dengan warna baju menggunakan layar yang telah dijelaskan di atas. Nah, berikut ini tahapan-tahapan proses pengerjaan dalam sablon manual.

1. Proses sebelum press

source : freepik.com

Proses desain

ini adalah proses menuangkan ide ide dikepala yang divisualisasikan dalam bentuk desain.

pembuatan film atau klise sablon

Source : Google

Setelah desain selesai dan siap untuk dicetak, proses selanjutnya adalah mengubah desain atau gambar menjadi klise film atau sablon yang siap dicetak berdasarkan setiap warna.

Templat atau proses afdruk

Kemudian, ketika kalian sudah selesai menyiapkan klise film atau sablon, langkah selanjutnya adalah memindahkan gambar atau desain yang telah dicetak pada film sablon ke screen. Prosesnya lebih dikenal dengan proses afdruk.

Setelah persiapan selesai, kalian harus mulai menyiapkan meja yang akan kalian gunakan. Karena langkah ini sangat penting ketika proses pencetakan sudah dimulai. Kemudian, ketika kalian sedang dalam proses pencetakan tanpa merasa tidak nyaman saat melakukan kegiatan lain, seperti tinta yang kalian gunakan sudah habis, atau lupa menyiapkan wadah untuk mengeringkan media cetak.

Baca Juga : Bahan Kaos Cotton Combed 20s & 30s

2. Proses pencetakan

Saat mencetak, kalian harus memperhatikan ketika menggunakan teknik menyapu menyapu yang benar. Karena proses pencetakannya sangat sederhana, yaitu mentransfer tinta ke media yang diinginkan dengan menggunakan kain saring atau yang biasa dikenal dengan screen.

Karena itu, lebih baik jika kalian mengetahui dan mempelajari sifat tinta yang digunakan untuk mencetak, karena setiap tinta memiliki karakteristik yang berbeda. Kriteria yang perlu kalian ketahui adalah, pada kecepatan pengeringan tinta. Ini seharusnya menjadi masalah karena tinta yang mengering terlalu cepat pada layar akan menjadi hambatan dalam proses pencetakan. kalian harus membersihkan bagian belakang kain saring atau layar yang tersumbat karena tinta kering. Jika tidak dibersihkan untuk hasil lebih banyak dari menggunakan layar, itu tidak akan terbentuk dengan sempurna.

Untuk menggunakan teknik sablon manual, lebih baik menggunakan tinta sablon plastik, karena karakteristik tinta sablon tidak mudah kering. Kemudian, setelah digunakan di layar, sisa tinta sablon mudah dibersihkan. Meskipun tinta dibiarkan di layar untuk waktu yang lama, itu membutuhkan waktu lama untuk mengering. Karena untuk mengeringkannya perlu menggunakan proses curing.

3. Proses pasca pencetakan

Setelah menyelesaikan proses pencetakan, masih ada satu tahap proses lagi. Yaitu, proses pengeringan, dalam proses ini ada tiga jenis proses, proses yang akan saya jelaskan satu per satu secara umum. Jadi kamu bisa dengan mudah mengerti. Inilah prosesnya:

Drying

Source : Google

Tinta yang sudah dicetak membutuhkan waktu untuk mengering dengan benar. Karena itu, jika kalian menyentuhnya dan menahannya, rasanya sudah kering bukan berarti tinta itu kering. Itulah sebabnya saya memberi tahu kalian bahwa kalian harus mengetahui sifat dari masing-masing tinta cetak layar. Karena beberapa tinta sablon memerlukan pengeringan dengan menggunakan alat tambahan.

Curing

Proses pengeringan ini membutuhkan alat tambahan untuk proses ini. Proses ini biasanya dilakukan ketika tinta sablon tertentu digunakan, seperti tinta sablon plastisol. Jenis sablon tinta ini harus mengalami proses pengeringan dengan memanaskannya pada suhu tertentu, yang harus sangat panas (sekitar 143 derajat Celcius hingga 166 derajat Celcius). Alat yang digunakan adalah pemanas instan atau mesin konveyor. Mereka yang menggunakan mesin pengepres panas adalah tinta sablon yang terbuat dari karet atau GL atau karet dengan suhu panas sekitar 110 derajat Celcius hingga 130 derajat Celcius. Jika kalian tidak terlalu memperhatikan proses ini, hasilnya tidak akan maksimal. Hasil cetak juga menunjukkan banyak cacat.

Burning

Bagian ini, yang juga biasa disebut pengopenan, membutuhkan metode tertentu untuk proses tersebut. Proses ini sebenarnya sama dengan proses pembuatan kue, yang dipanggang hingga tinta mengering sepenuhnya.

Proses Pengerjaan Sablon Digital

Pada tipe pertama, desain sablon akan dicetak melalui komputer dan menggunakan mesin cetak yang telah diisi dengan tinta khusus pada selembar kertas dalam bentuk terbalik (terpantul), yang kemudian akan dicetak pada baju. yang telah dilapisi dengan kertas transfer, maka akan ditekan dengan mesin pemanas (heat press) hingga desain bergerak dalam bentuk normal dari bahan baju.

Sedangkan untuk jenis kedua sablon digital, proses pencetakan akan menggunakan komputer dan printer DTG, di mana kemeja yang dicetak akan ditempatkan di printer, dan akan segera dicetak tanpa melalui perantara, maka kemeja akan ditekan dengan mesin pemanas Sablon benar-benar menempel.

Biaya yang Diperlukan

Perbedaan kedua dapat dilihat dari sisi biaya yang diperlukan. Oleh karena sablon digital menggunakan teknologi canggih, maka sudah pasti biaya yang diperlukan untuk menjalani bisnis ini lebih besar dari pada sablon manual. Namun biaya ini masih bisa disiasati jika Anda membeli perlengkapannya di bikinusahasablon.com.

Cakupan Jasa Cetak

Perbedaan ketiga dari sablon digital dan manual adalah cakupan jasa cetak. Umumnya jasa sablon digital memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan jasa sablon manual. Sablon digital dapat meliputi jasa pembuatan kaos sablon, spanduk, banner, undangan, hingga reklame. Namun jasa sablon cetak manual, umumnya terbatas pada jasa sablon kaos maupun baju seragam.

Kualitas Cetakan yang Dihasilkan

Selanjutnya, perbedaan dari kedua jenis sablon ini terlihat pada aspek kualitas cetak yang dihasilkan. Pada dasarnya masing-masing jenis sablon ini memiliki kualitas cetakan tersendiri. Hal itu pun dipengaruhi dengan cara pengerjaan serta perlengkapan yang digunakan. Konsumen pun memiliki minat tersendiri terhadap produk yang dihasilkan oleh dua jenis sablon ini.

Pemesanan

Estimasi pengerjaan pesanan Konveksi/Vendor Kaos kami untuk satu PO adalah 7 sampai 40hari kerja. Berapapun jumlah pesan dan seberapa sulit desain yang akan dipesan lama pengerjaan sama, kecuali ada request khusus misalnya untuk seragam yang akan dipakai untuk acara/event.

Jika Anda punya komunitas, perusahaan, ataupun teman yang ingin membuat Jaket, Anda bisa langsung menghubungi kami akan membantu Anda sebaik mungkin untuk menyediakan kebutuhan Anda.

WA / SMS / TELP : +6289-8000-5000 || +62813-9000-7900

Email : [email protected]

Untuk yang berdomisili di luar Surabaya juga bisa memesan via online, silahkan hubungi Customer Service kami untuk bantuan.

Weva Garment trusted name for Quality.

Yuk Ketahui Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital

Rekomendasi Kain Terbaik Untuk Seragam Kerja

Rekomendasi Kain Terbaik Untuk Seragam Kerja

Sudahkah seragam kerja yang anda kenakan saat ini nyaman? atau malah bikin gerah? Seragam kerja seharusnya nyaman dan sejuk jika dipakai, maka dari itu dalam membuat seragam kerja sebaiknya perhatikan kain apa yang terbaik untuk dipakai sesuai dengan kebutuhan apakah untuk ruangan indoor atau outdoor. Berikut rekomendasi kain dari Weva Garment dalam membuat seragam kerja :

Nagata Drill

Nagata drill, kain drill, Tropicall drill, oxford
Source : wevatextile

Kebanyakan warna-warna dari kain Drill yang ada dan di tawarkan sangat cocok untuk seragam. Maka itulah kain ini sangat populer dan di pakai untuk warna seragam dinas Instansi Pemerintah. Nagata drill dikenal sebagai bahan pilihan untuk sebuat pakaian seragam maupun celana formal, kain ini terbuat dari serat kapas dengan konsentrasi yang lebih banyak daripada serat sintetis atau katun buatan. Di buat dengan jarum mesin yang membentuk twill, permukaan kain ini halus dan membentuk benang miring-miring. Meski tebal kain ini dingin dan tidak mudah kusut jika di kenakan untuk kemeja, seragam, jas dan celana.

Tropical B

Nagata drill, kain drill, Tropicall drill, oxford
Source : wevatextile

Kain Tropical B juga merupakan bahan kain yang cukup banyak dipakai dalam pembuatan seragam maupun kemeja, bahan ini memiliki tekstur titik-titik, berbeda dengan kain sejenis drill yang memiliki tekstur diagonal atau menyamping. Jenis kain ini diperoleh dari campuran polyester dan cotton, dengan kandungan cotton yang lebih besar sehingga bila dipakai tetap terasa dingin.

Taipan Tropical

Nagata drill, kain drill, Tropicall drill, oxford
Source : wevatextile

Kain ini juga sering digunakan untuk kemeja kerja dikarenakan bahannya yang lembut, adem dan tidak berbulu bahannya yang paling nyaman, hand-feel yang tidak kasar, serta ketahanan warna yang cukup baik, serta tidak mudah luntur dan kusam jika dipakai dalam waktu lama.

Dari sekian banyak bahan kain diatas , jenis Taipan Tropical merupakan salah satu jenis yang cukup tinggi harganya. Namun dengan harga yang lebih tinggi, Anda akan mendapatkan jaminan kenyamanan untuk kegiatan sehari-hari Anda.

Jenis bahan ini juga salah satu yang paling diminati instansi pemerintahan,

Oxford

Nagata drill, kain drill, Tropicall drill, oxford
Source : wevatextile

Bahan ini memiliki karakteristik benang yang kecil dan lebih tipis dibandingkan dengan semua merek kain Drill. Kelebihan kain ini terletak pada ringan dan tipisnya serat benang yang digunakan, sehingga tidak gerah ketika digunakan. Tetapi kain ini terdapat kekurangan, yaitu terletak pada area yang dibordir akan terlihat lebih mengkerut, sehingga mengurangi estetika keindahan seragam secara umum. Solusi untuk kekurangan ini adalah sebaiknya bordir dengan menggunakan metode bordir badge, atau bordir tempel. Dimana bordir sudah diaplikasikan dikain lain, kemudian dijahit.

Pemesanan

Estimasi pengerjaan pesanan Konveksi Seragam Kerja kami untuk satu PO adalah 7 sampai 40hari kerja. Berapapun jumlah pesan dan seberapa sulit desain yang akan dipesan lama pengerjaan sama, kecuali ada request khusus misalnya untuk seragam yang akan dipakai untuk acara/event.

Jika Anda punya komunitas, perusahaan, ataupun teman yang ingin membuat Jaket, Anda bisa langsung menghubungi kami akan membantu Anda sebaik mungkin untuk menyediakan kebutuhan Anda.

WA / SMS / TELP : +6289-8000-5000 || +62813-9000-7900

Email : [email protected]

Untuk yang berdomisili di luar Surabaya juga bisa memesan via online, silahkan hubungi Customer Service kami untuk bantuan.

Weva Garment trusted name for Quality.

“Better Quality, Service and Price”